Friday, January 26, 2018

Materi tentang Gereja Kristus (Pendidikan)

GEREJA  KRISTUS



A. ARTI KATA GEREJA

            Gereja berasal dari bahasa Portugis, dari kata igreja. Kata igreja berasal dari bahasa Yunani, dari kata ‘kyriake’ yang brarti rumah Tuhan atau kerluarga Tuhan. Dari kata ‘kyriake’ dibentuklah istilah ’Kerk’ (Belanda), ‘Kirche’ (Jerman), dan ‘Church’ (Inggris). Istilah Latin yang dipakai untuk Gereja adalah ‘ecclesia yang berarti ‘kumpulan’ (ekklein = berkumpul). Kata ecclesia pada mulanya dikenakan pada umat Kristen purba di Yerusalem. Dalam perkembangan selanjutnya istilah ini dipakai untuk umat Kristen seluruh dunia.

B. PENGERTIAN GEREJA

            Gereja didefinisikan sebagai persekutuan semua orang yang percaya kepada Kristus. Melalui Sakramen Baptis, seseorang diterima secara resmi menjadi anggota Gereja. Gereja Katolik adalah semua orang beriman yang percaya kepada Kristus, di bawah pimpinan Paus di Roma, sebagai wakil Kristus yang kelihatan.

C. EKSISTENSI DAN TUGAS GEREJA

C. 1. Dasar Eksistensi Gereja.

            Dasar eksistensi Gereja adalah Kristus sendiri. Dalam hidup dan karya-Nya, Kristus telah meletakkan dasar-dasar yang meliputi: ajaran, teladan, pimpinan, dan penugasan. Landasan positif penugasan Yesus dapat kit baca dalam Injil Matius: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga” (Mat 16:18-19).

C.2. Tugas Gereja

            Tugas Gereja meliputi tugas pokok: Sebagai nabi, Gereja bertugas mewartakan sabda Tuhan (kerygma); sebagai imam, Gereja bertugas meberikan rahmat (penebusan), menguduskan umat, dan sebagai raja, Gereja bertugas menggembalakan, membimbing umat (pastoral).

C.3. Pelaksanaan Fungsi

            Gereja melaksanakan tiga tugas di atas berdasarkan perutusan (mission) dari Kristus. Perutusan dari Yesus dapat kita baca dalam Injil Matius: “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28:19-20).

C.4. Zaman Gereja Zaman Roh Kudus

            Pelaksanaan tugas Gereja, meskipun Kristus tidak kelihatan lagi, namun pelaksanaan tugas tersebut mendapat jaminan dari Roh Kudus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus yang dijanjikan oleh Kristus turun ke atas Gereja melalui para rasul. “Roh Kebenaran” itu membimbing Gereja dari zaman ke zaman, termasuk zaman sekarang ini. Karena itu zaman Gereja juga disebut zaman Roh Kudus.




D. GEREJA TUBUH MISTIK KRISTUS DAN SAKRAMEN KESELAMATAN

D.1. Gereja Tubuh Mistik Kristus

            Kata mistik dipahami sebagai pengalaman rohani dan batiniah di mana manusia berjumpa, berkomunikasi, dan bersatu dengan Allah. Pengalaman ini terjadi karena karunia dan kemurahan Allah kepada setiap insan yang membuka hati bagi Allah.Tubuh Mistik Kristus adalah sebutan untuk Gereja atau persekutuan seluruh umat beriman. Istilah Tubuh Kristus berasal dari Paulus yang menyamakan jemaat dengan Tubuh Kristus. Kristus adalah kepala Gereja, dan kita adalah anggotanya.
            Ungkapan Gereja tubuh mistik Kristus didasarkan atas Kitab Suci dari surat pertama rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya” (1 Kor 12:27). Dasar pikirannya sebagai berikut: Kristus adalah pengantara tunggal yang menghubungkan manusia dengan Allah. Hal ini mengandung implikasi berikut: manausia yang mau bertemu dengan Allah Bapa (dan mendapat keselamatan kekal) harus melalui Kristus sebagai jalan satu-satunya. Maka Kristus mesti menjadi titik pertemuan antara manusia dengan Allah. Selama Kristus secara fisik berada di Palestina, terjadi penyembuhan berkat kontak dengan tubuh-Nya. Siapa saja yang menyentuh tubuh-Nya mengalami kesembuhan (keselamatan) jiwa-raga.
            Sekarang Kristus tidak ada lagi di dunia. Hal ini menimbulkan kesulitan. Namun demikian saat ini kontak dengan Kristus sebagai syarat mutlak untuk mencapai keselamatan dimungkinkan melalui kontak dengan tubuh mistik Kristus, yakni Gereja. Konkritnya umat Allah dapat membangun relasi dengan Kristus melalui penerimaan sakramen-sakramen. Menerima Sakramen Baptis merupakan kontak pertama dengan Kristus dan sakramen-sakramen yang lain. Kontak dengan Kristus secara terus menerus dari hari ke hari dapat terjadi melalui Sakramen Ekaristi Kudus. Karena itu Ekarisi Kudus adalah sakramen dari segala sakramen. Ekaristi menjadi pusat dan puncak kehidupan umat Katolik.

D.2. Gereja  Sakramen Keselamatan

            Sakramen adalah tanda dan sarana rahmat Allah yang menyelamatkan. Fungsi sakramen adalah menyucikan dan menyelamatkan manusia. Penyucian dan penyelamatan terjadi berkat rahmat yang mengalir dari sakramen itu sendiri. Sesungguhnya Kristus sendiri adalah sumber rahmat itu sendiri. Karena itu  Konsili Vatikan II menyatakan bahwa Kristus adalah sakramen dasar untuk keselamatan dunia. Karena itu Gereja sebagai Sakramen Keselamatan mengalirkan rahmat ilahi dari sumber utamanya demi keselamatan dunia.
            Pada saat Yesus disalibkan, lambung-Nya ditikam dengan tombak, dan mengalirlah darah dan air yang melambangkan ketujuh sakramen Gereja.Pnerimaan sakramen-sakramen, pembagian rahmat penebusan Kristus dilaksanakan oleh Gereja dalam suatu perayaan yang disebut liturgi.

E. MODEL-MODEL GEREJA

MODEL LEMBAGA
MODEL PERSEKUTUAN MISTIK
MODEL SAKRAMEN
MODEL PEWARTA
MODEL PELAYAN
Gereja digambarkan sebagai lembaga Negara. Kehidupannya adalah kehidupan masyarakat politik. Hampir segalanya ditata dengan hukum dan kekuasaan untuk menyampaikan ajaran Kristus, menguduskan dengan rahmat dan atas namanya sendiri memerintah anggota-anggotanya. Bentuk lahir memegang peranan terlalu penting.

Sangat menekankan hirarki, berpusat pada kaum klerik, suasananya yuridis, bersifat triumfalis dan individualistis.
Persaudaraan menjadi keprihatinan utama, hubungan antar pribadi sangat penting, baik hubungan vertikal dengan Allah maupun hubungan horizontal dengan sesama. Diakui adanya hubungan yg tidak Nampak dengan mata.

Pengakuan atau ikatan batin yg tidak nampak membuat Gereja bersifat terbuka. Dapat mengembangkan sifat-sifat demokratis.
Gereja menjadi perwujudan lahir kenyataan ilahi yg batin. Bentuk lahir itulah rahmat yg Nampak. Keprihatinan utamanya adalah bagaimana menjadi perwujudan yg mendekati kenyataannya yg ilahi dan batin itu.

Bagi Gereja ini, Rahmat Allah juga bekerja di luar batas lembaga Gereja.

Gereja ini bersifat dinamik, tidak statis dalam berusaha mempersatukan yg tak Nampak dengan yg Nampak.
Gambaran ini bersumber pada gamabaran seorang utusan raja yg mewartakan berita di lapangan umum.

Sabda yg diwartakan dan didengar dgn iman itulah yg membentuk Gereja.

Gambaran ini bersifat konggregasional (menekankan pentingnya jemaat). Masing-masing jemaat merupakan sebuah Gereja yg lengkap.
Gambaran pelayan yg melayani dunia; bukan yg melayani dari luar. Melayani dunia khususnya dalam memperjuangkan kebebasan, keadilan dan perdamaian.

Sangat terbuka terhadap masalah-masalah di luar lembaga Gereja sendiri. Gereja tidak ingin menjadi penentu, melainkan subyek yg mengamati apa yg dibutuhkan oleh dunia.

PANDANGAN TENTANG AKHIR ZAMAN & PANDANGAN TENTANG GEREJA YANG BENAR MENURUT MASING-MASING MODEL


MODEL LEMBAGA
MODEL PERSEKUTUAN MISTIK
MODEL SAKRAMEN
MODEL PEWARTA
MODEL PELAYAN
Pandagan Tentang Akhir Zaman

Kristus meninggalkan warisan ajaran, pelayanan dan sakramen.
Hubungan manusia dgn Kristus yg tak lain adalah keselamatan dimulai di bumi dan disempurnakan di surga pada akhir zaman.
Akhir zaman menjadi salah satu ukuran penting hadirnya Gereja di dunia. Gereja baru berarti bila benar-benar menjadi ungkapan Kerajaan Allah pd. akhir zaman itu.
Gereja harus selalu berusaha menjadi tanda kenyataan Kerajaan Allah pd akhir zaman
Bagi Gereja ini zaman akhir sudah dekat.Gereja ini membantu manusia menyiapkan diri untuk menyongsong akhir zaman dgn sabda kepada manusia.
Gereja tidak begitu member perhatian kepada akhir zaman. Keprihatinan utamanya adalah keterlibatannya dalam dunia masa kini.
Pandagan tentang Gereja yang benar

Percaya bahwa Gereja inilah satu-satunya yg benar. Bila orang mau diselamatkan, maka harus masuk ke dalamnya. Maka keprihatinan umum adalah besarnya jumlah anggota dan luasnya wilayah. Gereja harus menampakkan warisan para Rasul
Gerejanar  yg benar itu satu, tetapi tidak dalam arti lahir. Kebenaran dipandang sebagai mutu yg ada di dalam jemaat. Dalam masing-masing jemaat terdapat kebenaran yg masih selalu terus berkembang menuju kepenuhan.
Sebuah jemaat menjadi benar bila di dalam jemaat itu diwujudkan kehadiran Kristus sehingga orang yg menerimanya menjadi bersatu.
Setiap jemaat dalam ukuran tertentu benar, yaitu sejauh menjadi Sakramen Kristus atau tanda kehadirn Yesus Kristus.
Yang benar adalah Injil. Gereja yg benar adalah Gereja yg mewartakan Injil, bagaimanapun juga keadaan Gereja itu
 Pengertian Gereja yg benaritu satu, kudus, katolik, dan apostolic, bukan semata-mata dilihat sebagai tanda yg Nampak melainkan sebagai mutu kehidupan bersama. Gereja itu benar bila di dalamnya dihayati persaudaraan yg menyatukan. Persaudaraan itu kudus karena merupakan hadiah dari Allah, dengan demikian menyatukan pula manusia dengan Tuhan. Kesatuan ini membuat manusia bekerja sama untuk melanjutkan apa yg sudah dimulai oleh Yesus, yaitu mewujudkan Kerajaan Allah.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN MASING-MASING MODEL


MODEL LEMBAGA
MODEL PERSEKUTUAN MISTIK
MODEL SAKRAMEN
MODEL PEWARTA
MODEL PELAYAN
Kekuatan

Menghasilkan dokumen-dokumen yg jelas. Dengan mene-kankan unsur kesinambungan dgn perkara-perkara yg asli, maka mampu menjamin hu-bungan antara masa kini yg tak menentu dan masa lampau yg dihargai secara agama. Memberi identitas yg jelas bagi persekutuan.
Memiliki dasar alkita-biah, berda-sarkan tradisi Katolik, yaitu rahmat memberi peluang pada prakarsa spontan, memperkem-bangkan hubungan antar pribadi.


Rahmat Allah diakui tidak hanya pada Ge-reja yg nampak saja. Mendo-rong orang un-tuk menjaga nama  baik Ge- reja di masya-rakat. Memberi
 motivasi untuk setia kepada  Gereja, sekaligus member ruang untuk kritik.
Mempunyai dasar alkitabiah yg berhubungan dgn para nabi Perjanjian La-ma & Paulus.
Memberikan identitas bagi Gereja sete-mpat, mem-beri motivasi untuk mela-kukan peng-utusan. Memperkem-bangkan hidup rohani ygrcorak yg dapat member arti kepada kelemahan manusia. Berani dalam mewartakan Kristus.
Menaggapi kenyataan bahwa Gereja sendiri mem-butuhkan tindakan untuk berpaling ke luar agar tidak mandul karena terisolasi.
Kelemahan

Sangat kaku dalam mempertahankan btuk Gereja yg Nampak. Kutiban Kitab Suci dipergunakan untuk  mengesahkan bentuk Gereja yg sedang dihayatinya. Penekanan pada ketaatan menjadikan Kitab Suci sebagai kitab hkum. Lamban untuk perubahan. Tidak memberi peluang untuk tumbuhnya kreativitas. Sulit bekerja sama denganGereja-Gereja lain.
Hubungan antara Gereja lahir & rohani tdk selalu jelas, manakah yg hakiki. Terlalu mengrohani-kan Gereja yg Nampak. Penekan perasaan kelompok dgn mudah member kesan tertutup.
Tidak memperhatikan dasar-dasar alkitabiah. Terkadang terlalu memperhatikan bentuk lahir, lupa akan ke-nyataan ba-tinnya. Sakramentalis-me dapat men-jadi sempit sehingga tidak member kesempatan untuk karya-karya pewartaan di luar Gereja sendiri.
Karena terlalu me- nekan pada sabda, kurang aktif di dalam karya.
Tidak begitu memperhatikan kesinambungan. Tidak jelas di mana letak kuasa mengajar. Karena terlalu menekanka kesaksian, kegiatan kurang diperhatikan.
Identitas tdk jelas. Tidak begitu jelas penekanan bahwa Yesus taat kepada Allah dan bukan kepada dunia. Pelayanan itujuga sebetulnya juga diperuntuk-kan bagi orang Kristen dan mencakup pelayanan sacramental bukan pelayana  kebutuhan duniawi semata bagi orang-orang di luar Gereja resmi.


No comments:

Post a Comment

Types Of Machine Learning

Types Of Machine Learning Berbagai jenis teknik Pembelajaran Mesin telah dikembangkan untukmemecahkan masalah di berbagai bidang. Teknik Pem...