RANGKAIAN HAMBATAN SERI DAN PARALEL
4.1. Dasar Teori
Rangkaian merupakan suatu kesatuan
komponen elektrik yang saling dihubungkan dan dirangkai dengan sumber tegangan
menjadi satu satu yang memiliki fungsi yang sama.
Secara umum, rangkaian hambatan dikelompokan
menjadi rangkaian hambatan seri, hambatan paralel maupun hambatan
campuran.Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun paralel minimal
diperlukan dua hambatan atau lebih. Adapun untu membuat rangkaian hambatan
campuran (seri-paralel) minimal diperlukan tiga hambatan. Jenis-jenis rangkaian
hambatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Rangkaian hambatan seri adalah dua
hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan atau teratur. Hambatan yang
disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak bercabang. Kuat arus yang
mengalir disetiap titik bersarnya sama. Tujuan rangkaian hambatan seri untuk
memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi beda potensial dari sumber
tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang
disebut hambatan pengganti seri (Rs). Tiga buah lampu masing masing hambatannya
R1, R2, dan R3 disusun seri dihubungkan dengan baterai yang tegangannua V
dibagikan ketiga hambatan masing-masing V1,V2 dan V3 sehingga berlaku :
V = V1 + V2 + V3 .................................................... (Persamaan 4.1)
Keterangan
:
V(total)
= Tegangan rangkaian seri (volt)
V1
= Tegangan ke-1 rangkaian seri (volt)
V2 = Tegangan ke-2 rangkaian (volt)
V3
= Tegangan ke-3 (volt)
Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada
rangkaian seri (tak bercabang) berlaku sebagai berikut :
I = I1 = I2 = I3 .......................................................................(Persamaan 4.2)
Keterangan
:
I(total)
= Kuat arus total rangkaian seri (Ampere)
I1 = Kuat Arus ke-1 rangkaian seri (Ampere)
I2 = Kuat Arus ke-2 rangkaian seri (Ampere)
I3 = Kuat Arus ke-3 rangkaian seri (Ampere)
Berdasarkan Hukum Ohm, besarnya
hambatan pengganti seri merupakan penjumlahan besar hambatan yang dirangkai
seri. Apabila ada n buah hambatan masing-masing besarnya R1, R2, .... Rn
dirangkai seri maka hambatan dirumuskan:
Rs = R1 + R2 + R3 + Rn. ........................................................(Persamaan 4.3)
Keterangan :
Rs = Hambatan total rangkaian seri (Ohm)
R1 = Hambatan ke-1 rangkaian seri (Ohm)
R2 = Hambatan ke-2
rangakaian seri(Ohm)
R3 = Hambatan ke-3 rangkaian seri (Ohm)
Rn = Hambatan ke-n rangkaian seri (Ohm)
Rangkaian hambatan paralel adalah dua
hambatan atau lebih yang disusun secara bercabang titik-titik rangkaiannya.
Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik bercabang dan
memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat
diganti dengan sebuah hambatan yang disebut dengan hambatan pengganti paralel
(Rp). Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk membagi arus listrik. Tiga
buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun paralel dihubungkan
dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I
terbagi oleh cabang. Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada
masing-masing lampu yang hambatannya masing-masing R1, R2 dan R3 sesuai dengan
Hukum Ohm dirumuskan :
I = v/R
..................................................................................... (Persamaan 4.4)

Keterangan :
I = Kuat Arus
(Ampere)
v = Tegangan
(Volt)
R = Hambatan
(Ohm)
Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada
rangkaian paralel berlaku sebagai berikut :
I = I1 + I2 + I3 .......................................................................(Persamaan 4.5)
Keterangan
:
I(total)
= Kuat arus total rangkaian paralel (Ampere)
I1 = Kuat Arus ke-1 rangkaian paralel (Ampere)
I2 = Kuat Arus ke-2 rangkaian paralel (Ampere)
I3 = Kuat Arus ke-3 rangkaian paralel (Ampere)
Ujung-ujung hambatan R1, R2 dan R3
dan E masing-masing bertemu pada satu titik percabangan. Besar beda potensial
(tegangan) seluruhnya sama sehingga berlaku:
V = V1 = V2 = V3 ........................................................................(Persamaan 4.6)
Keterangan :
V(total) =
Tegangan hambatan rangkaian paralel (Volt)
V1 = Tegangan
ke-1 paralel (Volt)
V2 = Tegangan
ke-2 paralel (Volt)
V3 = Tegangan
ke-3 paralel (Volt)
Jika ada n
buah hambatan masing-masing R1, R2,R3,...., Rn hambatan penganti paralel dari n
buah hambatan secara umum dirumuskan:
Keterangan
:
Rp
= Hambatan rangkaian paralel (Ohm)
R1
= Hambatan ke-1 paralel (Ohm)
R2
= Hambatan ke-2 paralel (Ohm)
R3
= Hambatan ke-3 paralel (Ohm)
Hasil Pengamatan
Tabel 4.1.
Hasil Pengamatan
Rangkaian Seri
Hambatan
|
I
|
I1
|
I2
|
V
|
V1
|
V2
|
V1 + V2
|
47Ω dan 56Ω
|
0,087 A
|
0,085 A
|
0,082 A
|
9 v
|
4 v
|
4,6 v
|
8,6 v
|
56Ω dan 100Ω
|
0,055 A
|
0,057 A
|
0,056 A
|
9v
|
3,2 v
|
9,6 v
|
8,8 v
|
Tabel 4.2.
Hasil Pengamatan
Rangkaian Seri
Hambatan
|
R = V/I
|
R1 = V1/I1
|
R2 = V2/I2
|
R1 + R2
|
47Ω dan 56Ω
|
103,44Ω
|
47,05Ω
|
56,09Ω
|
103,14Ω
|
56Ω dan 100Ω
|
157,89Ω
|
56,14Ω
|
100Ω
|
156,14Ω
|
Tabel 4.3.
Hasil Pengamatan
Rangkaian Paralel
Hambatan
|
I
|
I1
|
I2
|
I1 + I2
|
V
|
V1
|
V2
|
47Ω dan 470Ω
|
0,0112 A
|
0,127 A
|
0,0127 A
|
0,13947 A
|
2,5 v
|
5 v
|
6 v
|
Tabel
4.4.
Hasil
Pengamatan Rangkaian Paralel
Hambatan
|
R = V/I
|
R1 = V1/I1
|
R2 = V2/I2
|
I/R
|
I1/R1 + I2/R2
|
47Ω dan 470Ω
|
517,85 Ω
|
47,24 Ω
|
472,44 Ω
|
0,0000216
|
0,00270
|
4.3. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Pada rangkaian
hambatan seri dialirkan dengan arus yang sama dikarenakan arus listrik tersebut
melalui satu arah saja. Berbeda dengan rangkaian hambatan paralel, arus yang
masuk dengan arus yang keluar menghasilkan nilai yang berbeda dikarenakan arus
listrik tersebut melalui cabang.
2. Perbedaan rangkaian
hambatan seri memiliki hasil hambatan total yang besar dibandingkan hasil
hambatan total dari rangkaian paralel. Hal ini disebabkan disaat perhitungan
berlangsung. Kesalahan pada nilai hambatan yang berbeda disebabkan oleh
kesalahan perhitungan dan ketidaktelitian dalam membaca multimeter.
No comments:
Post a Comment