Sunday, May 24, 2020

Analisis Bahan Galian


BAB 1 PENGANTAR ANALISA BAHAN GALIAN

Pada setiap tahapan pertambangan secara umum kegiatan sampling dan  analisis selalu digunakan, baik dari sisi kontrol kualitas maupun dari sisi mencari keterdapatan.  Memungkinkan sekali kegiatan sampling dan pengujian didapatkan dari kegiatan eksplorasi  tambahan berdasarkan kegiatan pemboran lanjutan dan pengolahan mineral.
 Pada setiap  tahapan ini kegiatan sampling dan analisis diharapkan dapat membantu dalam mengambil  keputusan di setiap tahapan. 
ü  Prospeksi dan Eksplorasi
•Sampling untuk mengambil conto endapan berharga •Analisis untuk mengetahui anomali daerah (daerah prospek)
ü  Development
•Sampling untuk kegiatan pengolahan dan pemurnian endapan berharga •Analisis dalam penentuan pembuatan pabrik pengolahan dan pemurnian
ü  Penambangan, Pengolahan, dan Pengapalan
•Sampling dalam rangka menjaga kualitas endapan hasil kegiatan penambangan •Analisis untuk menjaga kualitas produk hasil yang dijual
ü  Pasca Tambang dan Reklamasi

•Sampling untuk mengetahui pengaruh penambangan terhadap lingkungan sekitar •Analisis untuk perlakuan pasca tambang terhadap bekas tambang dan lingkungan



BAB II GEOKIMIA

Pada kegiatan eksplorasi akhirnya geokimia juga digunakan untuk melokalisir endapan yang mempunyai sifat kimia dari lingkungan sekitar seperti tanah, air, gas dan vegetasi di area yang tersingkap. Seorang ahli geologi eksplorasi pada umumnya terlibat langsung pada kegiatan eksplorasi geokimia dengan tujuan untuk menentukan anomali geokimia sehingga bisa membedakan endapan dari penguatan backgroundnya terhadap endapan yang tidak signifikan.
Pada umumnya eksplorasi geokimia mementingkan hasil analisis yang presisi, sedangkan akurasi tidak terlalu krusial.

BAB III TEKNIK EVALUASI
Bab ini akan menyajikan beberapa metode lapangan yang digunakan untuk pengambilan contoh (sampling) batuan dan mineral. Metode sampling yang digunakan diantaranya teknik pengeboran, sumur uji (test pit), paritan uji (trenching), tipe dan jenis sampel. Sampel yang repesentatif dikumpulkan kemudian dilakukan evaluasi menggunakan metode geostatistik yang berbasis komputer. Informasi yang didapat dari pengambilan sampel dengan metode sampling yang digunakan berupa tipe batuan, ketebalan endapan, kemiringan endapan,mineralisasi dan grade bijih.
Sampling terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1.         Ekstraksi sampel asli dari insitu terbagi atas bahian yang dikoreksi dan dieliminasi.

2.         Persiapan yang melibatkan pengurangan baik massa dan ukuran butir dari sampel asli ke bagian uji analisis kimia.
3.         Analisis kimia bagian assay.
Beberapa mamfaat pemboran diantaranya :
        pemboran inti (coring) untuk litologi
        pemboran inti (coring) untuk pemeriksaan kadar/ kualitas bijih
        pemboran inti (coring) untuk geoteknik dan hidrogeologi
        penampangan geofisika lubang bor
        pemboran untuk pemantauan airtanah/ kestabilan

BAB IV PENGANTAR UJI LABORATORIUM
               Analisis XRD merupakan metode yang memberikan informasi mengenai jenis mineral yang terdapat dalam suatu sampel batubara ataupun batuan. Mekanisme kerja analisis XRD, yakni sampel digerus sampai halus < # 60 kemudian dipadatkan di dalam holder, selanjutnya diletakkan pada alat XRD dan diradiasi dengan Sinar X, berkas sinar X yang saling menguatkan disebut bekas difraksi. Dalam hukum Bragg persyaratan yang harus terpenuhi agar berkas sinar X yang terpencar tersebut adalah berkas fraksi.
Penentuan struktur kristal :
1.  Bentuk dan ukuran sel satuan kristal (d, sudut, dan panjang ikatan),
2.  Pengideks‐an bidang Kristal,
3.  Jumlah atom per‐sel satuan Analisis kimia :

1.  Identifikasi/Penentuan jenis kristal
2.  Penentuan kemurnian relatif dan derajat kristalinitas sampel
3.  Deteksi senyawa baru
4.  Deteksi kerusakan oleh suatu perlakuan
                     X‐ray fluorescence (XRF) spektrometer merupakan suatu alat x‐ray digunakan untuk analisis kimia batuan, mineral, sedimen dan cairan. X‐Ray fluoresensi sangat cocok untuk penyelidikan yang melibatkan massal kimia analisis elemen utama (Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca, Na, K, P) dalam batuan dan sedimen dan massal kimia analisis unsur jejak (dalam kelimpahan> 1 ppm; Ba, Ce, Co, Cr, Cu, Ga, La, Nb, Ni, Rb, Sc, Sr, Rh, U, V, Y, Zr, Zn) di batuan dan sedimen ‐ batas deteksi untuk elemen biasanya pada urutan beberapa bagian per juta. SEM (Scanning Electron Microscope) merupakan jenis mikroscop electron yang menggunakan berkas electron untuk menggambarkan bentuk permukaan dari material yang dianalisis. Prinsip kerja dari SEM ini adalah dengan menggambarkan permukaan benda atau material dengan berkas electron yang dipantulkan dengan energy tinggi.
BAB V DATA DAN PENGOLAHAN DATA HASIL
  
Deskripsi Data Beberapa konsep dasar perlu dipahami terlebih dahulu pada saat pengolahan data mineral hasil dari  pengujian  laboratorium. Hal  ini  mampu  membantu  dalam  memberikan  deteksi  awal seandainya data tersebut berpotensi mengalami kesalahan. Baik itu kesalahan sampling ataupun kesalahan laboratorium.
Pengolahan Data Pengolahan data secara statistik menjadi bagian utama dalam urutan analisis data pada analisis bahan galian ini. Data secara umum terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu Data Kualitatif dan Data Kuantitatif. Data kualitatif dinyatakan dalam bentuk bukan angka, sebagai contoh adalah status keterdapatan mineral dan warna mineral. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka sebagai contoh adalah kandungan emas pada suatu conto dan umur suatu batuan.

 
BAB VI PEMODELAN GEOKIMIA
Surfer ini berbasis grid dengan interpolasi data XYZ. Selain itu juga bisa mengakomodir data dalam berbagai format. Hasil yang bisa diperolah adalah contour, vector, image, shaded relief, watershed, 3D surface, and 3D wireframe maps. Selain itu metode gridding yang bisa dipilih pun berbagai macam.
Cara untuk memprediksi suatu kegiatan permodelan sesuai dengan Bab 5.1 adalah menggunaka pendekatan model induksi dan deduksi. Induksi adalah proses menyederhanakan sejumlah data observasi yang terlihat begitu kompleks. Kegiatan penyederhanaan ini berdasar kepada pola data yang sudah dianalisis sebelumnya. Deduksi yang merupakan kebalikan dari pengertian induksi, adalah proses validasi dan evaluasi berdasarkan pola umum suatu data pada suatu data hasil observasi. Proses validasi dan evaluasi ini bisa menggunakan percobaan pola secara umum kepada data hasil observasi atau datum tertentu.

No comments:

Post a Comment

Types Of Machine Learning

Types Of Machine Learning Berbagai jenis teknik Pembelajaran Mesin telah dikembangkan untukmemecahkan masalah di berbagai bidang. Teknik Pem...