Friday, January 26, 2018

Laporan Praktikum Fisika tentang Densitas

DENSITAS
6.1. Tujuan
Adapun tujuan praktikum densitas dan viskositas yang telah kami pelajari adalah sebagai berikut :
a.    Mengetahui pengertian densitas
b.    Mengetahui cara mengukur densitas (zat padat)
c.    Mengetahui cara menghitung densitas (zat padat)
6. 2. Dasar Teori
Massa jenis (densitas) suatu batuan secara harafiah merupakan perbandingan antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara sederhana, suatu batuan memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen rongga (pori). Keberadaan komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai yang beragam pada tiap-tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda dengan batuan yang lainnya.
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3) Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :


 
 


                 ,..........................................................................(Persamaan 6.1)
Keterangan :
ρ = massa jenis (kg/m3)
mmassa (kg) atau (g)
V = volume (m3) atau (cm3)
6.3.      Cara Menyatakan Densitas
Berat satuan bahan-bahan butiran (bulk solid) dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a.    True Density, ukuran suatu zat yang dapat ditentukan dengan membandingkan massa dan volumenya dengan rumus.
 
.
                                    ...........................................................................(Persamaan 6.2)

Keterangan :
ρ = massa jenis (kg/m3)
mmassa (kg) atau (g)
V = volume (m3) atau (cm3)
b.    Berat satuan curah (bulk density) yaitu berat bahan curah dibagi volume total bahan termasuk pori-pori, bulk density dapat diketahui dengan menggunakan rumus.
   ρB =    m
    Va+V...................................................................(Persamaan 6.3)
 Keterangan:
 m     =  massa padatan (kg) atau (g)
 Va   =  Volume Padatan (m3) atau (cm3)
  Vb = Volume Rongga yang ada pada tumpukan butiran padatan   (m3) atau (cm3
c.    Apparent atau loose Bulk Density, yaitu densitas bahan curah hujan tanpa pemadatan (ρA) dan Apparent Density dapat diketahui dengan menggunakan rumus.
 
 
                         ........................................................(Persamaan 6.4)
Keterangan:
m   =  massa padatan (kg) atau (g)
Va  = Volume padatan (m3) atau (cm3)
Vb = Volume rongga yang tidak berhubungan dengan udara luar (m3) atau (cm3)             
6.4.        Parameter Yang Mempengaruhi Densitas
Berikut ini adalah parameter yang mempengaruhi densitas:
a.    Salinitas
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut tiap gram dalam satu kilogram air laut. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Umumnya beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut.


b.    Suhu
Suhu adalah suatu benda yang memiliki kondisi (suhu) dimanapun berada yang memiliki satuan (oC). Densitas di perairan naik atau tinggi maka suhu di perairan tersebut akan turun.
c.    Tekanan
Tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) persatuan luas (A) Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.
6.5.      Distribusi Densitas
Distribusi densitas dalam perairan dapat dilihat melalui stratifikasi densitas secara vertikal di dalam kolom perairan ,dan  perbedaan secara Horizontal yang disebabkan oleh arus. Pada intinya distribusi densitas terbagi menjadi 2 yaitu:
a.    Distribusi Vertikal
Distribusi vertikal adalah distribusi yang dipengaruhi oleh temperatur atau suhu dan salinitas juga tekanan.Bisa ditandai dengan sebuah grafik, dimana tersebut garisnya berada pada posisi vertikal, gaisnya dari atas ke bawah.
b.    Distribusi Horizontal
Distribusi densitas secara horizontal dipengaruhi oleh arus. Distibusi densitas ini berhubungan dengan karakter arus dan daya tenggelam suatu massa air yang berdensitas tinggi dan lapisan permukaan tertentu.
6.6.      Aplikasi Densitas dalam Pertambangan
Adapun aplikasi densitas dalam bidang pertambangan yang dapat diketahui yaitu :
a.     Untuk mengetahui densitas bahan galian yang diperoleh dari hasil pemboran dan peledakan.
b.    Menghitung perhitungan cadangan biji atau tonnage cadangan yaitu digunakan untuk menghitung jumlah cadangan biji hasil dari penambangan bahan galian.
c.     Crusher (penghancur) adalah mesin yang digunakan untuk menghancurkan material dari ukuran besar menjadi ukuran kecil.
d.    Log densitas adalah kurva yang digunakan untuk menunjukkan besarnya nilai densitas batuan yang ditembus oleh lubang bor.
6.7. Alat dan Bahan
Adapun Alat dan Bahan dalam praktikum densitas dan viskositas kali ini adalah sebagi berikut :
a.    Neraca analitik, adalah alat untuk mengukur berat (terutama yang berukuran kecil) atau alat untuk menimbang suatu zat.
b.    Gelas ukur 1000 ml, adalah alat yang berguna untuk menampung air yang digunakan untuk mengukur volume dari benda yang ingin diukur.
c.    Kelereng, adalah bola kecil terbuat dari tanah liat, marmer atau kaca.
d.    Sulfur adalah bahan yang digunakan dalam percobaan densitas. Sulfur termasuk mineral yang memiliki kekerasan (skala mohs) berkisar 1,5-2,5.
e.    Diorit adalah bahan yang digunakan dalam percobaan densitas. Diorit memiliki warna kuning kehitaman. Diorit sendiri termasuk batuan beku.
f.     Batugamping adalah bahan yang digunakan dalam percobaan densitas. Batugamping termasuk batuan sedimen yang memiliki warna kuning.
g.    Batu serpentinit adalah bahan yang digunakan dalam percobaan densitas. Batu serpentinit termasuk bahan yang memiliki warna hitam.
6.8. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum densitas dan viskositas adalah sebagai berikut.
a.    Mempersiapkan alat dan bahan.
b.    Mengukur massa sampel menggunakan neraca digital. Kemudian catat hasil pengukuran massa sampel tersebut dan masukkan kedalam table percobaan yang telah disiapkan.
c.    Mengukur volume sample dengan memasukkan sampel ke dalam wadah penampungan dengan volume larutan 650 ml. Amati perubahan volume yang terjadi. Selisih antara volume awal dengan volume akhir adalah volume sampel. (V2-V1) = Volume sampel. Kemudian catat hasil pengukuran sampel tersebut dan memasukkan ke dalam tabel percobaan yang telah disiapkan.
d.    Menghitung kerapatan masing-masing sampel dengan rumus yang telah disediakan.
e.    Melakukan langkah-langkah tersebut terhadap sampel yang diukur.
f.     Mencatat hasil pengukuran pada tabel.
Membersihkan dan rapikan kembali alat pada tempatnya.

No comments:

Post a Comment

Types Of Machine Learning

Types Of Machine Learning Berbagai jenis teknik Pembelajaran Mesin telah dikembangkan untukmemecahkan masalah di berbagai bidang. Teknik Pem...